My Campus Book

“Jauh lebih sulit untuk membuat orang sehat daripada membuat mereka sakit.”- DeForest Clinton Jarvis Dari quote diatas, nampak jelas bahwa membuat orang yang sehat tidak semudah membuat orang menjadi sakit. Terlebih saat masa pandemi seperti sekarang ini, orang-orang akan mudah tertular virus jika tidak menjaga kesehatan. Banyak hal yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan salah satunya memakai masker. Masker bukan lagi menjadi barang yang tidak penting untuk kita. Bahkan, masker sekarang menjadi kebutuhan primer. Bukan hanya saat kita sedang keluar rumah saja, bahkan jika dirumah ada salah satu ODP (orang dalam pengawasan) pun kita wajib pakai masker meskipun di dalam rumah. Oleh karena itu, masker banyak diproduksi mulai dari pabrik sampai rumahan, karena sudah menjadi kebutuhan primer untuk kita semua. Gambar oleh cromaconceptovisual dari Pixabay Pilihan Masker Masker sendiri ada 3 pilihan. Ada masker bedah, masker N95 dan masker

Apa itu Social distancing? Social distancing itu salah satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi virus corona dengan menganjurkan orang sehat untuk mengurangi interaksi langsung dengan orang lain. Alasan Pentingnya Social Distancing? Dilansir dari laman Theconversation.com (24/04/2020), beberapa peneliti Indonesia memperkirakan jumlah penderita COVID-19 di Indonesia bisa mencapai 71.000 kasus pada akhir April jika tidak ada intervensi besar-besaran secara cepat untuk menghambat kecepatan penyebaran virus. Theconversation.com juga menuliskan bahwa sekelompok peneliti dari Cina, Inggris, dan Amerika Serikat yang melakukan pemodelan menggunakan data wabah di Cina menekankan pentingnya waktu dimulainya berbagai langkah mitigasi seperti isolasi, karantina, social distancing hingga lockdown. Studi tersebut memperlihatkan bahwa 67% kasus COVID-19 di Cina dapat dicegah jika berbagai langkah mitigasi dimulai seminggu sebelum 23 Januari 2020. Bahkan angka infeksi bisa tur

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk pencegahan-pencegahan penularan COVID-19. Misalnya memakai masker, tidak bersalaman dengan sesama dan jaga jarak satu orang dengan orang lain 1 sampai 2 meter. Beberapa orang, pada awal penerapan kewajiban memakai masker tidak jarang yang lupa mengenakannya. Begitu juga saat bertemu dengan orang yang kita kenal, terkadang masih melakukan salaman karena lupa. Hal tersebut bisa terjadi karena bukan kebiasaan kita. Namun, ada beberapa kebiasaan sehat kita sehari-hari yang bisa mencegah COVID-19 yaitu : 1.      Cuci Tangan Pakai Sabun Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay Kebiasaan cuci tangan pakai sabun adalah kebiasaan yang sehat. Dan salah satu tindakan preventif COVID-19 adalah cuci tangan pakai sabun. Jadi, untuk kamu yang punya kebiasaan ini pasti sudah otomatis kamu melakukan tindakan preventif. Jangan lupa untuk mencuci tangan selama 20 detik. Atau seperti menyanyikan lagu selamat ulang tahun dua kali. Tent

Apa itu website ? Website disebut juga dengan situs web yang merupakan sekumpulan halaman web yang saling berhubungan dan berisikan informasi. Apa itu marketplace ? Marketplace adalah website yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai penjual atau toko. Untuk teman-teman yang mempunyai bisnis online shop, pasti sudah tidak asing lagi dengan kedua istilah tersebut. Bagi para pembisnis online, ada yang memilih keduanya dan ada juga yang memilih salah satu antara website atau marketplace. Gambar oleh Megan Rexazin dari Pixabay Biasanya yang memilih website ingin meningkatkan personal branding. Namun teman-teman juga wajib tahu alasannya memilih website daripada marketplace. 1.      Bisa Mengontrol Sendiri Secara Keseluruhan. Jika kamu punya web untuk brand yang kamu miliki, kamu bisa mengontrol semuanya sendiri suka-suka kamu. Mulai dari desain web, navigasi, layout dan lain-lain. Jika kamu menggunakan marketplace, kamu tidak bisa mengontrol semuanya sendiri, karena ka

Indonesia sedang dalam keadaan darurat COVID-19. Semua aturan sudah diterapkan pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan tingkat infeksi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Mulai dari kewajiban memakai masker, membatasi jumlah penumpang kendaraan bermotor sampai dengan physical distancing. Masa pandemi layaknya masa uji diri. Karena pandemi COVID-19 nyatanya bukan hanya menyerang kesehatan fisik manusia, tetapi juga sudah menyerang nuraninya. Banyak berita beredar penolakan jenazah. Menolak jenazah yang meninggal karena COVID-19 bukanlah hal yang baik. Terlebih jenazah tersebut adalah salah satu tenaga medis yang sudah berjuang menjadi garda terdepan untuk kita semua. Saat ini, bukan lagi waktunya untuk menang sendiri. Sekarang saatnya untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan sisi kemanusiaan, jangan egois dan tetap bersama-sama saling membantu agar bisa melewati masa pandemi. Sekalipun kamu bukan tenaga medis, kamu bisa membantu sesama dengan cara yang paling

Semua media baik di televisi, surat kabar ataupun social media setiap hari memberitakan informasi terbaru tentang perkembangan COVID-19. Sampai hari ini pun, jumlah orang yang positif semakin bertambah. Ibarat grafik belum ada tanda-tanda grafik melandai. Semua aturan-aturan baru telah diterapkan pemerintah demi keselamatan dan kesehatan semua warganya. Terlebih WHO telah mengumumkan bahwa COVID-19 bukan lagi menjadi wabah, namun sudah menjadi pandemi. Seperti yang kita semua sudah tahu, bahwa COVID-19 sudah melumpuhkan dunia perekonomian terlihat dari IHSG (indeks harga saham gabungan) anjlok. PHK juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, dan tutupnya usaha mikro masyarakat. Panic buying yang dilakukan masyarakat juga menjadikan jumlah barang menjadi langka. Terlepas dari pengaruh negatifnya, COVID-19 juga mempunyai pengaruh yang positif dalam kehidupan, diantaranya adalah : 1. Mengingat Allah SWT Gambar oleh

COVID-19 kepanjangan dari Coronavirus Disease 2019 . COVID-19 merupakan penyakit menular, dan penyebabnya adalah jenis coronavirus yang baru ditemukan tepatnya pada akhir tahun 2019. Sedangkan coronavirus sendiri adalah kelompok virus yang bisa menyebabkan penyakit pada hewan ataupun manusia. Dilansir dari laman WHO Indonesia, beberapa jenis coronavirus diketahui bisa menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek sampai yang lebih serius seperti MERS dan SARS. Biasanya orang yang terkena COVID-19 memiliki gejala seperti demam, rasa lelah, dan batuk kering. Ada juga pasien dengan gejala rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Menurut WHO Indonesia, gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dulu kemudian baru muncul secara bertahap. Gambar oleh Pabitra Kaity dari Pixabay Seperti yang kita tahu, sekarang ini bahkan orang yang telah terinfeksi COVID-19 pun tidak menu