Skip to main content

Metode Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek


Menurut Jogiyanto Hartono, analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya, “Analisis dan Desain Sistem Informasi” (Purnama 2011).
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (systems planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya (Purnama 2011).
Di dalam tahap analisis, terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut (Purnama 2011) :
1.    Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2.    Understand, yaitu memahami kerja sistem yang dibuat.
3.    Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4.    Report, yaitu membuat laporan hasil analisis sistem.
Perancangan sistem adalah proses pengamatan terhadap keadaan suatu badan usaha dengan tujuan dapat mengetahui situasi operasionalnya dan apakah badan usaha tersebut memerlukan suatu perbaikan atau tidak yang meliputi tahap identifikasi suatu masalah, analisa suatu masalah, penyelesaian suatu masalah. Object Oriented merupakan mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang bekerja sama antar informasi atau struktur data dan perilaku yang mengaturnya. Terdapat empat konsep yang harus dapat dimiliki oleh suatu bentuk pemrograman yang berorientasi obyek yakni Enkapsulation, Abstraction, Inheritance, Polymorphism (Subhan & Nurmaida 2012).
1.      Object Oriented Analysis (OOA)
Object Oriented Analysis (OOA) terdapat beberapa tahapan yang dilakukan yaitu identifikasi aktor, pengembangan diagram aktifitas, dan use case, pengembangan diagram interaksi, identifikasi kelas, relasi, atribut, dan metode dan yang terakhir proses pemeriksaan (Saleh et al. 2012).
2.      Object Oriented Design (OOD)
Dalam OOD terdapat beberapa aktifitas yang dilakukan diantaranya yaitu aktifitas perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut, aktifitas perancangan UML class diagram, aktifitas perancangan layer akses, dan layer antar muka, aktifitas uji kelayakan dan kepuasan user berdasarkan use case (Saleh et al. 2012).

Bibliography :
Purnama, B.E., 2011. Microsoft Word - 02 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien.doc. , 3(4), pp.10–17.
Saleh, A.A., Cahyana, R. & Partono, 2012. Pengembangan Fitur Peminjaman Online Sistem Informasi Perpustakaan (Studi Kasus Perpustakaan Stt-Garut). , 9(38).
Subhan, A.A. & Nurmaida, D., 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Dengan Metodologi Berorientasi Obyek : Studi Kasus Smk Telkom Sandhy Putra Jakarta. , 2012(Semantik), pp.207–214.


Comments

Popular posts from this blog

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan. a.     Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra sistem”. b.     Batasan sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebu...

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer

Menurut Murdick dalam bukunya Sistem Informasi Modern, memberikan definisi SIM sebagai berikut (Prasojo & Riyanto 2011) :   SIM adalah suatu kelompok orang, seperangkat pedoman, dan petunjuk peralatan pengolahan data (seperangkat elemen), memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan barang) untuk mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan (mencari tujuan bersama) dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisien (menghasilkan informasi menurut waktu rujukan).   McLeod, Jr menyatakan SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Gambar oleh 200 Degrees dari Pixabay Manajer atau pimpinan dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah, memerlukan informasi yang akurat dan relevan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer...