Server side scripting adalah bahasa
pemrograman web yang pengolahannya dilakukan di sisi server. Maksud server
disini adalah web server yang di dalamnya telah mengintegrasikan komponen web
engine. Tugas web engine adalah memproses semua script yang termasuk kategori
client side scripting di dalam dokumen web. Web engine biasanya harus diinstall
di dalam komputer terlebih dahulu sebagai bagian terpisah dari web server.
Server side scripting adalah HTML embedded. Maksudnya adalah semua server side
scripting dapat disisipkan ke dalam dokumen web yang menggunakan HTML atau
sebaliknya. Berikut adalah contoh server side scripting, yaitu : (Arief 2011)
1)
Active Server Pages (ASP), adalah bahasa pemrograman web milik
Microsoft yang berbayar. Web engine yang mampu memproses ASP adalah ASP engine
yang terdapat satu paket di dalam web server Internet Information Services
(IIS) atau terdapat dalam web server Personal Web Server (PWS). Web Server IIS
hanya dapat dijalankan di platform berbasis windows (Windows NT 4.0, Windows XP,
Windows 7, Windows Server). Web Server PWS hanya dapat berjalan pada Windows
95/98. Kedua aqplikasi web server tersebut dapat ditemukan dalam CD installer
masing-masing Windows. Web Server IIS dan PWS merupakan aplikasi tambahan yang
harus diinstall tersendiri dan tidak otomatis terinstall ketika proses
instalasi Windows dilakukan. Jenis script yang digunakan untuk ASP adalah
VBScript dan Jscript (JavaScript yang dikembangkan secara khusus oleh
Microsoft).
2)
PHP : Hypertext Preprocessor (PHP), adalah bahasa pemrograman web
berbasis open source. Penemunya adalah Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pemrosesan script PHP dilakukan oleh PHP engine yang harus diinstall secara
terpisah. Web server yang mendukung PHP adalah web server Apache dan web server
IIS. Untuk web server IIS harus dilakukan beberapa pengaturan terlebih dahulu.
Hal ini dikarenakan web server IIS produk buatan Microsoft sementara PHP adalah
produk open source sehingga untuk bisa berjalan di lingkungan web server
Windows maka PHP perlu diperkenalkan terlebih dahulu.
3)
Java Server Pages (JSP), adalah bahasa pemrograman web berbasis
server side scripting yang berbasis platform java. Jadi perintah-perintah dalam
JSP hampir sama dengan bahasa pemrograman Java. Web server yang mendukung JSP
adalah web server Apache Tomcat.
1.
Cara Kerja Server Side Scripting
Berikut cara
kerja Server Side Scripting (Arief 2011) :
a.
User melakukan request dari sisi client melalui web browser untuk
mengakses sebuah halaman web.
b.
Proses request ini akan dicari di web server, khususnya URL/domain
halaman web tersebut. Lokasi dari dokumen web tersebut di web server mungkin
saja berada di internet.
c.
Jika dokumen tersebut sudah ditemukan, maka web server akan
mengecek apakah dokumen yang di request oleh user menggunakan client side
scripting atau server side scripting. Jika dokumen web tersebut berisikan
dokumen client side scripting maka web server akan mengarahkan pemrosesannya ke
sisi client/ web browser. Sebaliknya, jika berisikan server side scripting maka
pemrosesannya diarahkan kepada web engine.
d.
Web engine akan memproses dokumen Server Side Scripting tersebut
menjadi format dokumen HTML.
e.
Selanjutnya hasil pemrosesan web engine akan dikembalikan lagi ke
web server.
f.
Kemudian dilanjutkan oleh web server ke client/user yang merequest
dokumen tersebut. Format akhir dokumen tersebut adalah format HTML. Hal ini
terjadi karena web browser hanya dapat menampilkan halaman web dalam format
HTML.
2.
Kelemahan Server Side Scripting
Berikut adalah
kelemahan Server Side Scripting (Arief 2011) :
a.
Karena semua pemrosesan dilakukan di sisi server maka dibutuhkan
spesifikasi komputer server yang cukup tinggi agar dapat memproses Server Side
Scripting secara cepat. Karena itu dibutuhkan investasi yang tidak sedikit
untuk pengadaannya.
b.
Dibutuhkan kemampuan pemrograman yang baik untuk mempelajari Server
Side Scripting.
c.
Tidak memiliki kemampuan untuk membuat layout/desain halaman web
yang menarik.
3.
Kelebihan Server Side Scripting
Berikut adalah
keunggulan Server Side Scripting (Arief 2011) :
a.
Aman. Hal ini karena kode sumber Server Side Scripting disimpan di
web server yang ada di sisi server, sehingga user/pengunjung tidak dapat
melihat kode sumber Server Side Scripting dari sisi client/web browser. Hal ini
berbeda dengan Client Side Scripting yang dapat dilihat kode sumbernya dari sisi
web browser.
b.
Meminimalkan traffic di jaringan. Pada saat user melakukan request
ke server maka yang dikirimkan ke user adalah hasil pemrosesannya saja. Karena
pemrosesan dokumennya sudah dilakukan di sisi server, maka data yang mengalir
dari client ke server atau sebaliknya adalah relatif kecil dan tidak membebani
bandwidth di jaringan.
c.
Pemrosesannya lebih cepat karena spesifikasi hardware untuk mesin
server biasanya lebih tinggi (bisa menjadi kelemahan juga).
d.
Mampu mendukung banyak program basis data/database management
system (DBMS).
e.
Mampu mengelola sumber daya yang ada di komputer baik perangkat
keras maupun perangkat lunak lainnya.
f.
Mampu dijalankan di semua sistem operasi (cross platform).
g.
Tidak bergantung pada jenis web browser yang akan digunakan, karena
semua script dikelola di sisi server/ web server.
Bibliography
:
Arief, M.R., 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP
& MySQL G. K, ed., Yogyakarta: ANDI.
Comments
Post a Comment