Ada beberapa
elemen yang membentuk sebuah system, yaitu:
·
Tujuan
·
Masukan
·
Keluaran
·
Proses
·
Mekanisme pengendalian
·
Umpan balik
Selain itu,
system juga berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki batas. Gambar berikut
memperlihatkan hubungan antar elemen dan juga kaitannya dengan lingkungan.
1)
Tujuan
Setiap
sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem lain berbeda-beda.
Begitu pula yang berlaku pada sistem
informasi. Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan
yang berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam
(Hall, 2001), yaitu:
§ Untuk mendukung fungsi kepengurusan
manajemen
§ Untuk mendukng pengambilan keputusan
manajemen, dan
§ Untuk mendukung kegiatan operasi
perusahaan.
Secara lebih spesifik, tujuan sistem
informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderungan
penggunaan sistem informasi lebih ditujukan pada usaha menuju keunggulan
kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing. Pada pasar
swalayan tujuan sistem informasi untuk mengurangi antrian (karena pemasukan
data dapat dilakukan dengancepat oleh kasir melalui pembacaan barcode),
meningkatkan keakurasian dan sekaligus pelayanan kepada pelanggan, serta
mempercepat pemantauan terhadap sediaan barang. Pada bank, sistem informasi
ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah
dalam memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang
di counter-counter ATM, dan melakukan
transfer via internet. Perusahaan buku online
dapat membantu pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan
mudah dan sekaligus dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu
menyediakan took atau ruang pameran secara fisik.
2)
Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud
adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi
(misalnya permintaan jasa dari pelanggan).
Pada sistem informasi, masukan dapat
berupa data transaksi dan datanon-transaksi (misalnya surat pemberitahuan),
serta instruksi.
3)
Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.
4)
Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan
perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna,
misalnya berupa informasi dan produk, tetapi bisa juga berupa hal-hal yang
tidak berguna, misalnya sisa pembuangan dan limbah. Pada pabrik kimia, proses
dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.
Pada sistem informasi, proses dapat
berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan
perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.
5)
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism)
diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback),
yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan
antara keluaran sistem dan keluaran ayng dikehendaki ( standar). Jika terdapat
penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian
terhadap proses supayakeluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab
penyimpangan terjadi pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada
sistem informasi, cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap
individu atau memberikan ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen.
Adapun hal terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena program
komputernylah yang salah atau keluarannya dikehendaki untuh diubah.
Umpan balik seperti yang diutarakan
didepan, yaitu menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan
balik negative (Negative Feedback).
Contoh penerapan umpan balik negative
yaitu penerapan thermostat pada sistem pendingin (AC). Alat inilah yang
berfungsi mengontrol agar suhu ruangan sesuai dengan yang diinginkan pemakai.
Pengontrolan suhu dilakukan dengan menggunakan sensor. Diagram berikut
memperlihatkan cara pengendaliannya.
Selain denganmenggunsksn umpan balik
negative, pengendalian juga bisa memakai umpan balik positif (positive Feedback) atau sering kali
disebut umpan maju (feedforward).
Pada sistem ini, pengendalian dimaksudkan untuk menambah kekuatan atau
mendorong proses supaya memberikan hasil yang lebih baik, tanpa harus menunggu
terjadinya penyimpangan. Umpan maju biasa digunakan untuk suatu sistem yang
mencegah terjadinya penyimpangan yang besar. Contoh penerapannya yaitu pada
sistem perencanaan kas (Jogiyanto, 2000). Pada sistem ini umpan maju diwujudkan
dengan melakukan peramalan arus saldo kas di masa mendatang dengan membuat
sistem anggaran kas.
Comments
Post a Comment